MACAM-MACAM ALAT UKUR TANAH JARAK LANGSUNG
♣ Kayu ukur, terbuat dari kayu yang panjangnya 3 atau 5 m dan berskala. Skala terkecil adalah 0,1 m.
♣ Pita ukur kain, terbuat dari bahan kain. Pita ukur kain ini jarang digunakan karena kurang kuat dan cepat rusak. Panjangnya antara 10 – 50 m dan lebarnya sekitar 15 mm.
♣ Pita ukur fiber, terbuat dari serat rami dan diperkuat dengan anyaman kawat halus dan ada pula yang terbuat dari campuran serat gelas (fiberglass). Pita ukur ini ringan, tidak mudah bengkok, dan mudah memakainya. Kelemahannya sangat mudah memuai dan menyusut akibat kelembaban udara.
♣ Pita ukur baja, terbuat dari baja karbon atau baja anti karat. Skala terkecil 1 mm. Pemuaian dan penyusutan pita ukur baja tergantung pada perubahan temperatur dan tegangan. Angka muai pita ukur baja sekitar 12x10-6/oC.
♣ Pita ukur invar, terbuat dari campuran tahan panas yaitu campuran baja dan nikel.
♣ Rantai ukur, terbuat dari bahan baja dan terdiri dari batang-batang pendek yang dihubungkan satu sama lain dengan simpul-simpul berbentuk lingkaran (mata rantai). ALAT UKUR JARAK TIDAK LANGSUNG ♣Alat pengukur sudut (theodolit) dengan sublense bar (rambu basis datar)
♣ Alat pengukur sudut (theodolit) dengan rambu basis tegak
♣ Theodolit yang teropongnya dilengkapi benang silang tetap (stadia hairs)
♣ Tachimeter, theodolit yang teropongnya dilengkapi benang silang diafragma bergerak (diafragma hammer fennel)
♣ Alat pengukur jarak elektronik (electronic distance meter/EDM) ALAT PENGUKUR BEDA TINGGI Alat pengukur beda tinggi antara dua titik di atas permukaan tanah adalah alat sipat datar (waterpass)
lmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud : Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi. Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan. Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu : Geodetic Surveying Plan Surveying Perbedaan prinsip dari dua jenis pengukuran dan pemetaan di atas adalah : Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic Surveying adalah llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan bumi atau pada kelengkungan bola. Plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km. Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah. Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng - lereng, dan jurang jurang. Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub - kutubnya, hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak lingkaran pada bagian equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan dan akhirnya para ahli memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan ellips yang berputar dimana sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang menghubungkan kutub utara dan sumbu kutub selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator dengan equator yang lain dipermukaan sebaliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar